Minggu, 25 September 2011

PERSELINGKUHAN



Sepasang suami-istri telah 15 tahun menikah. Untuk menghormati privacy, masing-masing kemudian mengajukan permintaan. Si Suami tak ingin handphonenya dibuka oleh istri; sementara sang Istri hanya meminta agar suaminya tidak membuka laci meja di kamar tidurnya.

Dengan kesepakatan itu, si Suami merasa aman, karena perselingkuhannya dengan beberapa wanita tak akan diketahui oleh istrinya. Dia pun leluasa menggunakan handphone sebagai alat komunikasi untuk selingkuh.

Namun, setelah 10 tahun berjalan, kesepakatan itu akhirnya luntur juga. Sang Suami tegoda untuk membuka laci meja di kamar tidur mereka. Begitu membuka, ia hanya menemukan dua (2) butir kacang ijo dan uang Rp 5.000.

“Ya, ampun…. Cuma ini tho yang tak boleh aku ketahui selama ini,” bisiknya.

Dan, sembari meminta maaf karena telah melangar kesepakatan mereka, pria menjelang 50 tahun itu pun dengan penasaran bertanya pada si Istri, “Apa artinya sih dua butir kacang ijo dan uang lima ribu rupiah ini?”

Sang istri kemudian menjawab, “Kalau aku cerita, apakah Mas berjanji tetap akan sayang sama aku?”

“So pastilah, Sayangku,” sahut sang Suami.

Sambil menarik napas panjang, si Istri bekata: “Maaf, Suamiku. Sebenarnya aku wanita yang rusak. Aku pernah selingkuh. Maka, untuk mengingatkanku, setiap aku selingkuh, aku meletakkan satu butir kacang ijo di laci meja ini.”

Sang suami terdiam. Tapi kemudian berbisik dalam hati, “Gak apa-apalah. Kan dia cuma dua kali selingkuh; sementara aku sudah melakukan belasan kali.”

Sambi memeluk istrinya, ia lalu berkata, “Istriku, jangan khawatir. Aku tetap mencintaimu walau kau pernah selingkuh. Cintaku tak berkurang sedikit pun. Lantas, apa arti uang lima ribu rupiah ini?”

Dengan terisak, si Istri menjawab, “Itu hasil dari menjual kacang ijo 1 kilogram kemarin ….”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar