Fakultas Ilmu Pendidikan UNY mengadakan
seminar hasil Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) belum lama ini.
Peserta kegiatan adalah para dosen FIP UNY yang telah melaksanakan PPM.
Dalam acara seminar tersebut para peserta diberikan kesempatan untuk
memaparkan hasil PPM mereka baik yang bersifat kelompok maupun individu.
Salah satu dosen FIP UNY, yaitu Prof. Dr. Anik Ghufron mengemukakan
bahwa pendidikan itu harus mempersiapkan para individu untuk siap hidup
dalam sebuah dunia dimana masalah muncul lebih cepat daripada jawaban
dari masalah tersebut, dunia dimana para individu memiliki
ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan secara berkelanjutan untuk
menyesuaikan hubungan mereka dengan dunia yang terus berubah. Tujuan
pendidikan harus mengembangkan suatu masyarakat yang dapat hidup lebih
nyaman dengan perubahan daripada dengan kepastian. Untuk menjawab dan
mengatasi perubahan yang terjadi secara terus menerus, alternatif yang
dapat digunakan adalah penerapan berbagai model pembelajaran inovatif,
yang mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah. Atas
dasar analisa inilah, maka Prof. Dr Anik Ghufron melaksanakan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat bagi guru dan pelaksana pendidikan di Gugus
01 SDN Wukirsari Imogiri Bantul khususnya metode pembelajaran
Cooperative Learning Tipe Jigsaw di sekolah dasar.
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini antara lain memberikan pemahaman kepada guru tentang pembelajaran yang efektif damn menyenangkan dengan implementasi model pembelajaran cooperative learningtipe jigsaw, peningkatan kemamapuan guru SD dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw, terimplementasinya model pembelajaran cooperative learning tipe jogsaw di sekolah dasar sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki.
Model pembelajaran tipe Jigsaw dideskripsikan sebagai strategi pembelajaran dimana siswa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok yang disebut “kelompok asal”. Kemudian siswa juga menyusun “kelompok ahli” yang terdiri dari perwakilan “kelompok asal” untuk belajar dan/atau memecahkan masalah yang spesifik. Setelah “kelompok ahli” selesai melaksanakan tugas maka anggota “kelompok ahli” kembali ke kelompok asal untuk menerangkan hasil pekerjaan mereka di “kelompok ahli” tadi. Teknik Jigsaw mengkondisikan siswa untuk beraktifitas secara kooperatif dalam dua kelompok, yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Aktifitas tersebut meliputi saling berbagi pengetahuan, ide, menyanggah, memberikan umpan balik dan mengajar rekan sebaya. Seluruh aktifitas tersebut dapat menciptakan lingkungan belajar dimana siswa secara aktif melaksanakan tugas sehingga pembelajaran lebih bermakna. (zulfa/didik)
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini antara lain memberikan pemahaman kepada guru tentang pembelajaran yang efektif damn menyenangkan dengan implementasi model pembelajaran cooperative learningtipe jigsaw, peningkatan kemamapuan guru SD dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw, terimplementasinya model pembelajaran cooperative learning tipe jogsaw di sekolah dasar sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki.
Model pembelajaran tipe Jigsaw dideskripsikan sebagai strategi pembelajaran dimana siswa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok yang disebut “kelompok asal”. Kemudian siswa juga menyusun “kelompok ahli” yang terdiri dari perwakilan “kelompok asal” untuk belajar dan/atau memecahkan masalah yang spesifik. Setelah “kelompok ahli” selesai melaksanakan tugas maka anggota “kelompok ahli” kembali ke kelompok asal untuk menerangkan hasil pekerjaan mereka di “kelompok ahli” tadi. Teknik Jigsaw mengkondisikan siswa untuk beraktifitas secara kooperatif dalam dua kelompok, yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Aktifitas tersebut meliputi saling berbagi pengetahuan, ide, menyanggah, memberikan umpan balik dan mengajar rekan sebaya. Seluruh aktifitas tersebut dapat menciptakan lingkungan belajar dimana siswa secara aktif melaksanakan tugas sehingga pembelajaran lebih bermakna. (zulfa/didik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar